Pada Sabtu, 11 Januari 2025, seorang pria berusia 28 tahun mengalami insiden mengejutkan ketika tercebur ke dalam sumur sempit dan dalam di sebuah rumah di Kota Depok, Jawa Barat. Proses evakuasi yang dramatis dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, menarik perhatian banyak warga dan media.
Kronologi Kejadian
Insiden ini terjadi di Kampung Sawah, RT 03 RW 01, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong. Menurut laporan, pria tersebut jatuh ke dalam sumur yang memiliki kedalaman sekitar 10 meter. Kejadian ini berlangsung saat pria tersebut sedang melakukan pekerjaan di sekitar rumahnya. Warga yang melihat kejadian tersebut segera melaporkan kepada pihak berwenang untuk meminta bantuan.
Proses Evakuasi
Setelah menerima laporan, tim penyelamat dari DPKP Depok segera dikerahkan ke lokasi. Proses evakuasi berlangsung dramatis, mengingat sumur yang sempit dan dalam membuat akses menjadi sulit. Tim penyelamat yang terdiri dari tujuh personel menggunakan berbagai peralatan seperti tripod, harness, pulley system, dan alat pelindung diri (APD) untuk mengangkat korban dari dalam sumur.
Video dan foto momen evakuasi korban diunggah di akun Instagram DPKP Depok, @depokfirerescue113. Dalam video tersebut, terlihat tim penyelamat berusaha keras untuk mengangkat korban dengan hati-hati. Petugas awalnya berteriak untuk memastikan apakah korban merespons. Korban menjawab, dan petugas meminta agar ia terus berkomunikasi selama proses evakuasi berlangsung. Suara isak tangis terdengar dari pihak keluarga yang menunggu di atas, menciptakan suasana tegang namun penuh harapan.
Tim penyelamat memberikan arahan kepada korban untuk meluruskan kaki dan mengangkat tangan agar bisa melewati lubang sumur yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran sekitar 50×30 cm. Proses evakuasi berlangsung dramatis, namun petugas tetap memberikan semangat kepada korban. Mereka terus berkomunikasi untuk memastikan korban tetap tenang dan tidak panik.
Keberhasilan Evakuasi
Setelah beberapa saat yang menegangkan, korban akhirnya berhasil diangkat ke permukaan. Keluarga korban mengucapkan takbir saat melihat sosoknya muncul di mulut sumur. Korban ditemukan dalam kondisi sadar, meskipun lemah, dan segera dibawa ke tempat yang lebih aman untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Tim medis yang sudah bersiaga di lokasi langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Kepala DPKP Depok, Denny Setiawan, menyatakan bahwa evakuasi ini menunjukkan kerja keras dan dedikasi tim penyelamat dalam menghadapi situasi yang sulit. “Kami bersyukur dapat menyelamatkan korban dan menghindari hal yang lebih buruk,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa timnya telah dilatih untuk menghadapi berbagai situasi darurat, termasuk evakuasi dari tempat yang sulit dijangkau.
Tanggapan Masyarakat
Kejadian ini menarik perhatian banyak warga sekitar yang menyaksikan proses evakuasi. Banyak dari mereka yang memberikan dukungan moral kepada tim penyelamat dan keluarga korban. Beberapa warga bahkan mengungkapkan rasa syukur dan lega setelah korban berhasil diselamatkan. “Kami sangat khawatir, tapi kami bersyukur tim penyelamat bekerja dengan cepat dan efisien,” kata salah satu warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Penyebab dan Tindakan Selanjutnya
Dari keterangan yang diperoleh, sumur tersebut diketahui tidak terawat dan tidak memiliki penutup yang aman. Pihak berwenang berencana untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap sumur-sumur di sekitar area tersebut untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Denny Setiawan menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan potensi bahaya yang ada di sekitar mereka, terutama di area yang memiliki infrastruktur yang kurang terawat.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan perhatian terhadap infrastruktur di sekitar kita. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya, terutama di area yang memiliki sumur atau lubang yang tidak terawat. Dengan adanya upaya cepat dari tim penyelamat, insiden ini dapat diatasi dengan baik, dan diharapkan tidak ada lagi kejadian serupa di masa mendatang.